Selasa, 09 Desember 2014

DAYA TARIK ANTAR PRIBADI


Konsep Daya Tarik Antarpribadi

Daya tarik antarpribadi adalah kesukaan pada orang lain, daya tarik antarpribadi ini akan membentuk atau menimbulkan rasa suka pada seseorang. Daya tarik antarpribadi juga merupakan salah satu faktor penentu ketika seseorang ingin berhubungan dengan orang lain. Setiap individu mempunyai tingkat ketertarikan personal dalam memulai membina hubungan sosial. Ketertarikan personal ini muncul pada saat masa dewasa awal dimana individu mengerti mana orang yang dicintai atau dipercayainya. Daya tarik antarpribadi individu terhadap individu lain memicu keterbukaan yang lebih mendalam ketika sebuah hubungan dalam status lebih dari sekedar teman.
Setiap pribadi adalah sesuatu yang unik dan sangat sulit di imitasi, setiap individu pun tertarik pada hal-hal yang berbeda-beda termasuk juga pada individu lainnya, dan pada saat yang sama juga menarik individu lainnya.
Menurut para ahli, konsep diri dipahami sebagai pandangan dan perasaan kita tentang diri kita sendiri. Konsep diri dapat bersifat positif dan negatif. Konsep diri yang positif, umumnya dicirikan dengan lima hal berikut:
1)             Yakin akan kemampuan mengatasi masalah;
2)             Merasa setara dengan orang lain;
3)             Menerima pujian tanpa rasa malu;
4)             Menyadari, bahwa setiap orang mempunyai  berbagai perasaan, keinginan dan    perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat;
5)             Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubah.
Tidak dapat dipungkiri bahwa keinginan kita untuk selalu berhubungan dengan orang lain menunjukkan ketertarikan kita terhadap orang tersebut atau justru kita ingin menarik mereka dalam pergaulan kita.
Beberapa tipe hubungan yaitu pertemanan, persahabatan dan percintaan. Pertemanan merupakan bentuk awal hingga semakin intim sebuah hubungan akan menjadi persahabatan. Sedangkan percintaan melibatkan dua orang yang berbeda jenis kelamin yang menurut Abu Ahmadi terdapat empat elemen percintaan. Yaitu pengertian, kepercayaan, kerjasama dan pernyataan kasih sayang.

2.      Prinsip Daya Tarik Antarpribadi
Berscheid (1978) menyimpulkan bahwa manusia cenderung menggambarkan keadaan disekitarnya sebagai rewarding atau punishing. Gejala ini dapat dilihat sebagai reaksi seseorang terhadap orang lain berdasarkan konsekuensi positif atau negatif yang dialami akibat adanya manusia lain tersebut. Beberapa teori yang menjelaskan daya tarik antarpribadi, yaitu teori reinforcement, dan model Byrne & Clore.
a.    Teori Reinforcement
Prinsip dasar dari teori belajar adalah penguatan (reinforcement). Seseorang menyukai orang lain dengan cara memberi ganjaran sebagai penguatan dari tindakan atau sikap kita. salah satu tipe ganjaran yang penting adalah persetujuan sosial, dan banyak penelitian yang memperlihatkan bahwa seseorang cenderung menyukai orang lain yang cenderung menilai kita secara positif.
Daya tarik interpersonal atau interpersonal attraction banyak berdasar pada pendekatan teori reinforcement (Berscheid, 1978). Teori ini menjelaskan sesuatu yang memberi kenikmatan atau kepuasan (rewarding) akan meningkatkan tingkah laku atau dengan kata lain reward berfungsi sebagai penguat tingkah laku (reinforcer). Prinsip ini mendasari teori-teori tentang ketertarikan interpersonal, yaitu seseorang menyukai orang yang memberi atau mengakibatkan reward, dan tidak menyukai orang yang memberi atau mengakibatkan punishment.
Ada dua macam pengaruh yang dikandung oleh reinforcement, yaitu reinforcement positif dan reinforcement negatif. Disebut reinforcement positif apabila pengaruhnya meningkatkan tingkah laku. Sebaliknya disebut reinforcement negatif apabila ketiadaannya berpengaruh meningkatkan tingkah laku. Berdasarkan nilai reinforcer, terdapat 2 macam konsekuensi lain, yaitu reinforcer yang bersifat menyenangkan sehingga tingkah laku untuk mendapatkannya meningkat, dan reinforcer yang tak menyenangkan sehingga frekuensi kemunculan tingkah laku menurun. Reinforcement menyenangkan disebut sebagai reward sementara reinforcer yang tak menyenangkan disebut sebagai punishment.
b .  Model Byrne & Clore
Teori yang mendasarkan formulasinya pada hukum-hukum belajar menyatakan bahwa rasa suka dan tak suka antar pribadi merupakan respons-respons yang dipelajari (Irwanto dkk, 1991). Teori yang berhubungan dengan reward-punishment banyak mendasari pemikiran mengenai ketertarikan interpersonal. Pada dasarnya orang cenderung menyukai pihak yang memberi kenikmatan atau reward padanya. Tetapi pada kenyataannya, suatu reward tidak harus berupa kenikmatan. Banyak hal yang pada hakikatnya dirasakan sebagai rewarding sehingga mempengaruhi daya tarik interpersonal seseorang terhadap orang lain.
Byrne dan Clore mengajukan teori yang disebut Reinforcement-Affect Model. Menurut Byrne-Clore Reinforcement-Affect Model (Berscheid, 1978), evaluasi suka atau tidak suka terhadap orang lain didasarkan pada perasaan (feelings) yang diasosiasikan terhadap orang tersebut. Dengan kata lain, mereka menyatakan bahwa evaluasi kita terhadap segala hal, termasuk orang lain didasarkan pada perasaan positif atau negatif yang sedang kita alami saat itu (Irwanto dkk, 1991). Perasaan tersebut tidak harus merupakan reaksi langsung terhadap tindakan nyata orang itu, melainkan berdasar pada asosiasi yang timbul dalam diri sendiri berdasarkan pengalamannya dalam situasi lain.
Baron dan Byrne (dalam Berscheid, 1978) telah membuat rangkuman mengenai prinsip-prinsip dasar Byrne-Clore Reinforcement-Affect Model, yaitu:
1)    Sebagian besar stimulus yang diterima dapat diidentifikasikan sebagai rewarding atau punishing. Manusia cenderung menghampiri stimulus yang menyenangkan dan menghindari stimulus yang tidak menyenangkan. Manusia juga mempelajari tingkah laku yang memungkinkannya mendapat stimulus menyenangkan lebih sering, dan mempelajari tingkah laku yang memungkinkannya mendapatkan stimulus tak menyenangkan seminimal mungkin.
2)   Stimulus yang merupakan rewarding membangkitkan perasaan positif, sementara stimulus yang merupakan punishing menimbulkan perasaan negatif.
3)    Evaluasi terhadap stimulus tersebut dapat berupa baik-buruk, menyenangkan atau tidak menyenangkan, tergantung pada perasaan yang ditimbulkannya, negatif atau positif. Kekuatan dari perasaan yang ditimbulkan itu tercermin melalui bagaimana seseorang mengekspresikan baik atau buruk  pengevaluasian.
4)   Melalui suatu proses conditioning sederhana, rangsang-rangsang stimulus yang netral bila dihubungkan dengan rewarding dan punishing akan mempunyai kapasitas untuk menimbulkan perasaan positif atau negatif, oleh karena itu akan disukai atau tidak disukai.


3.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Tarik Antarpribadi
Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik antar pribadi dibagi menjadi 4 yaitu:
1.      Daya tarik fisik
Daya tarik fisik memiliki persentase yang dominan dalam ketertarikan interpersoal.Tetapi penelitian telah menunjukan bahwa daya tarik fisik memang berpengaruh. Pada sebuah eksperimen dimana mahasiswa dan mahasiswi dipasangkan dengan acak pada suatu “acara dansa” lalu pada pertengahan mereka mengisi kuisoner anonim yang menilai teman dansanya. Sebelumnya, peneliti telah melakukan beberapa tes kepribadian untuk setiap orang serta penilaian independen tentang daya tarik fisiknya. Hasil penelitian menunjukan bahwa hanya daya tarik fisik yang memiliki peranan dalam berapa besar seseorang disukai pasangan dansanya, tidak ada satupun parameter intelegensi, kecakapan sosial atau kepribadian yang diasosiasikan dengan kesukaan satu sama lain. Penelitian lainnya meminta seorang subjek wanita membaca deksripsi tindakan agresif seorang anak disertai dengan foto anak yang menarik dan tidak menarik, subjek percaya bahwa anak yang menarik lebih kecil kemungkinannya untuk melakukan tindakan agresif itu dibanding anak yang tidak menarik. Tetapi untungnya kekuatan daya tarik fisik akan melemah jika yang dicari adalah hubungan jangka panjang.
2.      Kedekatan
Kedekatan disini dalam arti dekat secara fisik/lingkungan. berbeda dengan keakraban yang dijelaskan setelah ini. Suatu penelitian terhadap 5000 buku nikah di philadelphia pada tahun 1930 menunjukan bahwa sepertiga pasangan tinggal dalam jarak hanya 5 blok satu sama lain. Sayangnya kedekatan hanya membantu pada reaksi awal saja. Hal ini dapat menjelaskan kasus tetangga yang saling membenci dikarenakan proses reaksi awalnya yang tidak baik, tetapi walaupun begitu kedekatan yang terjadi terus-menerus dapat meningkatan hubungan menjadi persahabatan. Jika anda salah satu yang percaya bahwa ada seseorang yang menunggu anda di luar sana, bisa saja orang itu ada di dekat anda.
3.      Keakraban
Salah satu alasan mengapa kedekatan dapat menciptakan rasa suka karena meningkatkan keakraban. Efek keakraban menimbulkan ketertarikan adalah fenomena yang sangat umum, sebuah penelitian tentang efek keakraban dilakukan dengan mengambil foto seorang mahasiswi lalu mencetak wajah asli dan bayangan cerminnya lalu diperlihatkan kepada mahasiswi tersebut dan teman-teman dekatnya. Mahasiswi itu lebih menyukai foto cerminnya sementara hasil yang terbalik terjadi pada teman-temannya. Ini dikarenakan mahasiswi itu lebih sering melihat wajah “cerminnya” sementara teman-temannya melihat wajah “aslinya”.
4.         Kemiripan
Sering ada yang bilang bahwa orang yang berlawanan menimbulkan daya tarik. Tetapi ada yang dilupakan ketika orang mengatakan,”saya bekerja dibelakang meja dan dia pekerja lapangan”, “saya orang IT dan dia sejarahwan”. Mereka lupa bahwa mereka adalah pekerja profesional, mereka memiliki kebangsaan yang sama, tingkat pendidikan yang sama, agama, kelas sosial, usia, dan intelegensi yang hanya berbeda beberapa point. Jadi anda salah jika hanya melihat 1 atau 2 perbedaan dan menghilangkan persamaan yang begitu banyak, lalu menyimpulkan bahwa perbedaanlah yang menyatukan. Sebuah penelitian menunjukan bahwa 99 persen pernikahan di amerika adalah dari ras yang sama. Salah satu alasan mengapa kemiripan dapat menghasilkan rasa suka karena orang lebih menghargai opini dan pilihan mereka sendiri dan senang bersama orang yang mengabsahkan pilihannya. Walaupun demikian, kepribadian yang berlawanan dapat juga menarik jika saling melengkapi (komplementer) misalnya: orang yang dominan akan lebih menyukai pasangan yang seringnya mengalah.
Perbedaan yang saling melengkapi akan membuat interaksi kedua individu lebih dekat,dan merasa sempurna atas adanya pelengkap di atas kekurangan.
Selain itu, faktor yang mempengaruhi daya tarik antarpribadi juga dapat digolongkan menjadi 6 sebagai berikut:
1.    Komunikasi efektif 
Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan antarapemangku kepentingan terbangun dalam situasi komunikatif- interaktif danmenyenangkan. Sebaliknya apabila berkumpul dengan orang atau kelompok yangdibenci akan membuat tegang, resah dan tidak enak.



2.      Ekspresi wajah
Ekspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangat menentukanpenerimaan individu atau kelompok. Wajah telah lama menjadi sumber informasidalam komunikasi interpersonal. Wajah merupakan alat komunikasi yang sangatpenting dalam menyampaikan makna, dalam raut wajah akan menentukan dan menggerakkan keputusan yang diambil. Kepekaanmenangkap emosi wajah sangat menentukan kecermatan tindakan yang akandiambil.
3.      Kepribadian
Kepribadian sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin.Kepribadian mengekspresikan pengalaman subjektif seperti kebiasaan, karakterdan perilaku. Tindakan dan tanggapan terhadap pesan sangat tergantung pada polahubungan pribadi dan karakteritik atau sifat yang dibawanya.
4.      Kesamaan karakter personal
Manusia selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap dan perilakunya ataukita cenderung menyukai orang lain, kita ingin mereka memilih sikap yang samadengan kita, dan jika menyukai orang, kita ingin memilih sikap mereka yangsama. Orang-orang yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai, norma, aturan,kebiasaan, sikap, keyakinan, tingkat sosial ekonomi, budaya, agama, ideologis,cenderung saling menyukai dan menerima keberadaan masing-masing.
5.      Daya tarik 
Dalam hukum daya tarik dapat dijelaskan bahwa cara pandang orang lain terhadapdiri individu akan dibentuk melalui cara berfikir, bahasa dan tindakan yang khas.Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa daya tarik seseorang baik fisik maupun karakter sering menjadi penyebab tanggapan dan penerimaan personal.Orang-orang yang memiliki daya tarik cederung akan disikapi dan diperlakukanlebih baik, sopan dan efektif untuk mempengaruhi pendapat orang lain.
6.              Kompetensi
Setiap orang memiliki kecenderungan atau tertarik kepada orang lain karenaprestasi atau kemampuan yang ditunjukkan. Masyarakat akan cenderungmenanggapi informasi dan pesan dari orang berpengalaman, dan mampumemberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Dalam situasi krisis, parapihak yang berkonflik membutuhkan bantuan teknis dan bimbingan dari individuyang dipercaya dan mampu menumbuhkan kerjasama untuk mendorong penyelesaian.



DAFTAR PUSTAKA

Sugiyo. 2006. Psikologi Sosial. Semarang : Unnes Press.

http://www.scribd.com/doc/87029874/Daya-Tarik-Interpersonal

0 komentar:

Posting Komentar

GUNAKAN BAHASA YANG SOPAN DAN SANTUN DALAM BERKOMENTAR

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code